2.22.2016

7 Fakta Menarik Sejarah Pengobatan

Sepanjang sejarah manusia telah berusaha untuk melawan penyakit, mengurangi dan menyembuhkan rasa sakit serta menunda kematian. Di sini, setidaknya akan dipaparkan 7 fakta dunia kedokteran dari masa silam yang menarik dan seringkali mengejutkan.
proses kelahiran mesir kuno
Photo by DeAgostini/Getty Images
Dokter Pertama
Saqqara adalah sebuah situs arkeologi yang terletak sekitar 20 mil selatan Kairo. 5000 tahun silam tempat itu adalah pekuburan bagi orang-orang Memphis dan tetap rumah bagi salah satu bangunan tertua: piramida Djoser.
Sebuah makam di sana mengungkapkan citra Merit Ptah, sang dokter wanita pertama.. Dia tinggal pada sekitar 2.700 SM dan hieroglif di makam menggambarkan dirinya sebagai 'Dokter Kepala'. Tidak banyak yang diketahui tentang karirnya, tapi yang jelas perempuan pada masa itu dapat memegang peran dan status tinggi di Mesir Kuno.
Sekitar 200 tahun kemudian dokter lain, Peseshet, diabadikan pada sebuah monumen di makam anaknya, Akhet-Hetep (Akhethetep), seorang imam tinggi. Peseshet memegang gelar 'pengawas dokter perempuan. Ini menunjukkan bahwa kemunculan dokter perempuan tidak hanya satu dua kali saja. Di mana temuan Peseshet menjadi bukti keberadaan direktur yang bertanggung jawab pada organisasi dan pelatihan para dokter perempuan.
Operasi Katarak Pertama
Salah satu yang buku medis tertua Sushruta Samhita, yang ditulis dalam bahasa Sansekerta di India sekitar 600 SM memunculkan dugaan jika dokter dan guru bekerja di bagian utara Benares. Samhita memberikan informasi rinci tentang obat, operasi, farmakologi dan manajemen pasien. Juga menyatakan bahwa walau bagaimanapun, kompetensi mengobati penyakit dapat diperoleh melalui pengalaman praktis, tidak cukup hanya dengan membaca.
Di antara banyak deskripsi pembedahan, Sushruta Samhita juga mendokumentasikan operasi katarak. Pasien harus melihat ujung hidungnya sementara ahli bedah memegang kelopak mata dengan ibu jari dan jari telunjuk. Alat yang digunakan seperti jarum. Kemudian mata ditaburi air susu ibu dan bagian luar mata dimandikan dengan obat herbal. Dokter bedah menggunakan instrument-instrumen itu untuk mengikis habis lensa berkabut sampai mata diasumsikan sebagai “kilau dari matahari gemilang.” Selama pemulihan, penting bagi pasien untuk menghindari batuk, bersin, bersendawa atau hal lain yang dapat menyebabkan tekanan pada mata.
Obat Kudis
Terperangkap dalam es di dekat Stadacona (sekarang Quebec) pada tahun 1536, kapal Jacques Cartier tidak bisa ke mana-mana. Awak kapal pun tidak bias mendapatkan makanan segar. Akibatnya, mereka mengalami keadaan di mana mulut mereka bangar, gusi busuk, daging dan bahkan akar gigi mereka rontok. Belakangan diketahui jika mereka memiliki penyakit kudis dan kekurangan vitamin C. Cartier tidak tahu harus melakukan apa.
Selama perjalanan pertamanya ke Stadacona pada tahun 1534, Cartier telah menculik dua orang pemuda, Dom Agaya dan Taignoagny. Ia membawa dua orang itu ke Perancis sebagai bukti telah menemukan wilayah baru. Salah satunya, Dom Agaya, kemudian menunjukkan Cartier cara membuat ramuan dari pohon yang disebut Annedda. Meskipun awalnya dikira sebuah rencana untuk meracuni, ramuan itu ampuh menyembuhkan penyakit awak kapal. Identitas Annedda tidak pasti, tetapi ada beberapa kandidat, termasuk cedar putih timur dan cemara putih. Namun apa pun itu, manfaatnya mengakibatkan menyembuhkan lengkap para sungguh mujarab..
Obat Segala Penyakit Menjadi raja di zaman kuno sangatlah berbahaya; selalu ada seseorang yang merencanakan untuk menyingkirkannya. Jadi, menurut legenda, Mithradates a (Mitridates) VI dari Pontus (di tepi Laut Hitam di Turki) berusaha untuk menjadi kebal terhadap racun dengan meningkatkan dosis secara bertahap. Ia juga melakukan percobaan toksikologi pada tahananan yang berpuncak pada penciptaan mithridate: obat yang mengkombinasikan semua penangkal dalam satu formula.
Kemudian, ketika Mithradates dikalahkan oleh pemimpin Pompey pada 66 SM, formula itu pun beralih ke tangan Romawi. Oleh dokter Kaisar Nero, Andromachus, formula itu dikembangkan menjadi komposisi lain dengan 64 bahan yang kemudian dikenal sebagai theriac. Sebagian besar bahannya adalah botani (termasuk opium), tapi daging ular beludak adalah komponen terpenting. Meskipun awalnya disepelekan, theriac dilepas dengan harga yang lebih mahal ketimbang obat lainnya. Pada abad 12 Venesia adalah eksportir terkemuka dan bahan-bahannya memiliki riwayat yang berharga dalam pengobatan Eropa, Arab dan Cina. Namun, keberuntungan itu kemudian berkurang setelah 1745, ketika William Heberden menduga bahwa Roma telah melebih-lebihkan cerita Mithradates untuk keuntungan mereka sendiri. Meski begitu, theriac tetap dipakai di beberapa farmasi Eropa sampai akhir abad ke-19.
Anestesi Pasien Kanker
Kan Aiya, seorang wanita berusia 60 tahun, telah kehilangan banyak orang yang dicintainya akibat kanker payudara. Namun baginya, masih ada kesempatan untuk bertahan hidup lewat sebuah operasi. Pada tahun 1804 ia berada di tempat yang terbaik untuk operasi: Jepang.
Seishu Hanaoka (1760-1835) belajar kedokteran di Kyoto dan mendirikan praktek di kampung halamannya di Hirayama. Ia tertarik pada ide anestesi karena cerita bahwa abad ketiga ahli bedah Cina Houa T'o telah mengembangkan senyawa yang memungkinkan pasien untuk tidur, tanpa melalui rasa sakit saat dioperasi. Hanaoka bereksperimen dengan formula yang sama dan diproduksi Tsusensan, minuman panas mujarab. Di antara bahan yang dipakainya tanaman Datura metel atau Datura alba monkshood dan Angelica decursiva, yang semuanya mengandung beberapa zat aktif. Dengan dosis yang tepat, tsusensan akan membuat pasien tidak sadar selama antara 6-24 jam, sehingga cukup waktu untuk operasi.
Pada 13 Oktober 1804, Hanaoka memotong tumor Kan Aiya sementara ia berada di bawah anestesi. Sayangnya, setahun kemudian ia meninggal karena penyakitnya terlanjur mengakar. Tetapi, setidaknya ia telah melewati rasa sakit akibat operasi. Dan tsusensan digunakan saat mengoperasi kurang lebih 150 lebih pasien kanker payudara dan orang-orang dengan penyakit lain.
Pengobatan Lintah Lintah telah digunakan selama ribuan tahun, dan bahkan saat ini dianggap sebagai cara untuk memulihkan sirkulasi vena setelah operasi rekonstruksi. Awal abad ke-19 lintah benar-benar popular. Dipimpin oleh dokter Perancis, François-Joseph-Victor Broussais (1772-1838), yang mendalilkan bahwa semua penyakit berasal dari peradangan lokal dapat diobati dengan pertumpahan darah, maka populasi lintah liar hampir punah.
Operasi Caesar
Pada tahun 1884, operasi caesar itu bukan ide baru. Ini bermula ketika hukum Romawi memerlukan prosedur yang harus dilakukan dalam peristiwa kematian seorang wanita saat melahirkan.
Selama berabad-abad, sesekali muncul laporan muncul bahwa operasi caesar menyelamatkan nyawa ibu dan bayinya, tapi bedah caesar tetap berbahaya. Jadi, ahli bedah Edinburgh terkejut mendengar ceramah Robert Felkin, seorang dokter misionaris, tentang keberhasilan operasi yang ia saksikan di kerajaan Afrika, Bunyoro Kitara, lima tahun sebelumnya. Felkin menceritakan dalam operasi itu si ibu dibius sebagian dengan anggur pisang. Dokter bedah juga menggunakan anggur ini untuk mencuci bagian yang akan dibedah dan tangannya sendiri: menunjukkan kesadaran perlunya langkah-langkah pengendalian infeksi. Ia kemudian membuat sayatan vertikal, melalui dinding perut dan bagian dari dinding rahim, sebelum dilanjutkan membagi dinding rahim agar cukup untuk mengeluarkan bayi. Dalam operasi ini, juga dilakukan penghapusan plasenta dan pemijatan rahim untuk merangsang kontraksi.

No comments :

Post a Comment